Rabu, 06 November 2019

Pasien Kesulitan Urus Rujukan Berjenjang BPJS Kesehatan

Pasien Kesusahan Urus Referensi Bertahap BPJS Kesehatan

Jakarta - Beberapa Rumah Sakit Umum Wilayah (RSUD) type D serta C di wilayah Jakarta mulai jalankan skema referensi bertahap yang diaplikasikan oleh Tubuh Pelaksana Agunan Sosial atau BPJS Kesehatan. Dalam realisasinya, skema ini cukup banyak memetik keluhan dari beberapa pasien peserta BPJS Kesehatan.

Diantaranya yakni masyarakat Meruya, Budi, 40 tahun, yang mengatur surat referensi untuk atasannya di RSUD Kembangan type D, Jakarta Barat. Menurut Budi, atasannya ini telah berobat mata di Puskesmas Kelurahan Meruya serta harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional type A Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Tetapi dalam ketentuan baru BPJS, semua pasien sarana kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas memang seharusnya dirujuk terlebih dulu ke RSUD type D. Namun, Budi yang hadir semenjak jam 10.00 WIB merintih sebab tidak langsung bisa mengatur surat referensi serta selekasnya ke RSPN Cipto Mangunkusumo. ""Walau sebenarnya barusan telah mengambil nomor antrean tetapi harus nunggu sebab dokternya hadir jam 3 sore,"" tutur Budi waktu didapati seputar jam 10.15 WIB di RSUD Kembangan, Jakarta Barat, Rabu, 3 Oktober 2018.

Nomor antrean yang diterima Budi juga sebetulnya sudah melalui paket hanya karena ada satu dokter mata di RSUD Kembangan yakni dr. Karinca Sp.M. Dokter ini mulai buka service jam 15.00 WIB untuk 20 pasien saja pada sebuah hari serta 20 nomor antrean telah ludes diambil peserta semenjak RSUD membuka jam 07.30 WIB sampai 09.30 WIB.

Tetapi sebab atasan Budi pernah berobat ke RSPN Cipto Mangunkusumo, karena itu Budi diperbolehkan petugas untuk mengatur referensi jam 15.00 WIB kelak. Sedang buat mereka yang mengatur referensi untuk kali pertamanya, petugas RSUD Kembangan minta pasien ambil nomor antrean esok hari. Cukup banyak pasien hadir ambil referensi berobat mata untuk pertama-tama serta pada akhirnya tidak bisa disebabkan paket penuh.

Berdasar Ketentuan Direktur Agunan Service Kesehatan BPJS Tahun 2018, referensi berobat memang seharusnya lewat rumah sakit type D sebelum ke type C, B serta A. Pola ini satu kesatuan dengan aplikasi referensi online yang diaplikasikan BPJS Kesehatan semenjak 15 Agustus 2018. Keadaan ini juga berlainan sebab awalnya warga dapat pilih rumah sakit referensi yang dekat sama tempat tinggalnya.

Tetapi menurut Deputi Direksi Bagian Service Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaifuddin, skema ini diresmikan supaya service kesehatan dapat optimal di setiap type rumah sakit. Puskesmas masih dapat mengacu langsung ke Rumah Sakit type B serta A bila kalau kemampuan service di RS type D serta C telah sampai 80 %. ""Jadi contoh kemampuan satu service 20 orang, jika telah 16 orang, Puskesmas langsung bisa mengacu pasien ke RS type B,"" katanya.

Keluhan yang juga sama dikatakan oleh satu orang masyarakat Meruya, Jakarta Barat yakni Susi, 52 Tahun. Susi hadir ambil nomor antrean seputar jam 10.30 WIB sekalian bawa surat referensi dari Puskesmas Kembangan. Ini sebetulnya adalah kali keduanya Susi hadir ke RSUD Kembangan untuk mengatur referensi berobat mata ke RS Pelni type B Jakarta Barat. ""Tempo hari hadir tetapi tidak bisa disebabkan pasien telah penuh,"" katanya.

Nasib Susi sama dengan Budi sebab paket 20 pasien yang dilayani oleh dokter telah penuh. Susi menyalahkan skema baru ini sebab dahulunya Dia cukup mengatur referensi ke RS Pelni tak perlu ke RSUD Kembangan. Walhasil, Susi juga harus menanti dokter yang hadir jam 15.00 WIB, seperti Budi. ""Ingin geram, walau sebenarnya gw ini teratur bayar BPJS lho"" katanya waktu didapati RSUD Kembangan. Tidak sampai disana, Susi harus balik lagi ke Puskesmas Kembangan sebab petugas disana lupa membubuhkan stempel di surat referensi Susi.

Waktu di konfirmasi, Arief mengerti masih ada permasalahan di lapangan, sama yang dirasakan oleh Budi serta Susi. Untuk itu, BPJS Kesehatan perpanjang waktu eksperimen skema referensi bertahap serta referensi online ini diperpanjang sampai 15 Oktober 2018 supaya pencatatan paket service di tiap rumah sakit dapat tepat. ""Kami terus lalukan validasi,"" kata Arief waktu dihubungi, Rabu, 3 Oktober 2018.

FAJAR PEBRIANTO I BISNIS

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar